Pernah kepikiran nggak, kalau tiba-tiba lampu jalan rusak semua? Atau pas musim hujan, selokan jebol dan butuh penanganan cepat? Nah, di sinilah pentingnya dana darurat buat RT.

Sayangnya, banyak lingkungan yang belum punya cadangan kas khusus untuk situasi tak terduga. Semua serba dadakan, ujung-ujungnya ribet dan bikin panik.

Padahal, menyusun dana darurat RT itu bisa banget dilakukan secara ringan, bertahap, dan tanpa bikin warga keberatan. Yuk, bahas caranya.


1. Mulai Dari Nominal Kecil, Tapi Rutin

Bukan soal besarannya, tapi konsistensinya. Sisihkan sebagian kecil dari iuran bulanan, misalnya Rp5.000 dari total Rp20.000 per warga. Kalau ada 100 KK, itu udah Rp500.000 per bulan yang bisa masuk kas darurat. Setahun? Udah 6 juta, lho.

2. Pisahkan Rekening Kas Operasional dan Dana Darurat

Ini krusial supaya dananya nggak tercampur dan tetap terpantau. Gunakan rekening berbeda atau fitur dompet digital yang memungkinkan pemisahan saldo.

3. Atur Aturan Penggunaan Dana dengan Jelas

Tentukan batasan penggunaan dana darurat: untuk apa aja, siapa yang menyetujui, dan mekanisme pelaporannya. Misal, hanya digunakan untuk:

  • Bencana lingkungan (banjir, kebakaran)

  • Kerusakan fasilitas umum yang mendesak

  • Bantuan sosial mendadak untuk warga terdampak

4. Sosialisasikan ke Warga Secara Transparan

Sampaikan ke warga lewat grup WA, papan pengumuman, atau rapat bulanan tentang tujuan dana darurat ini. Transparansi bikin warga lebih tenang dan mau ikut kontribusi. Sekali warga merasa dananya aman, dukungan akan lebih mudah didapat.

5. Gunakan Aplikasi atau Sistem Pencatatan yang Jelas

Pakai aplikasi seperti KumpulPay buat mencatat iuran, saldo, dan penggunaan dana darurat secara otomatis. Warga bisa cek langsung tanpa perlu nanya-nanya lagi. Praktis, kan?


Dana darurat bukan cuma untuk rumah tangga pribadi. RT juga butuh back-up plan keuangan kalau nggak mau kelimpungan saat keadaan genting. Dengan perencanaan yang rapi dan iuran yang ringan, warga pun bisa ikut merasa aman dan dilibatkan.

Ini bisa jadi momen buat pengurus RT ngajak ngobrol warga tentang pentingnya berpikir jauh ke depan, bareng-bareng.